83. Hidup Bertabur Kebahagiaan

1213 Kata

Beberapa waktu belakangan ini aku sungguh disibukkan dengan anak-anak. Sebagai seorang ibu aku harus selalu ada ketika mereka sedang menghadapi ujian akhir sekolah. Inilah keriwehan memiliki banyak anak. Oleh sebab itulah kenapa aku masih ragu untuk memiliki anak lagi. Punya anak empat saja riwehnya setengah mati. “Bunda, aku belum bisa membaca buku ini!” teriak Mondy. “Bunda aku masih bingung dengan soal matematika!” Iyan tak mau kalah ikutan berteriak. “Mami, bantu aku belajar Bahasa Indonesia.” Diriku hanya satu dan harus dibagi menjadi empat. Mana bisa? Dengan terpaksa aku membawa mereka semua untuk belajar di ruang keluarga agar bisa menjangkau semua dan mengajari secara bergantian. Jika ada Mas Surya, maka suamiku itu juga akan ikut membantu, tapi tetap saja aku lagi yang mereka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN