Berhubung di Bali, Arvin dan Luna pun singgah ke Jakarta untuk menemui keluarga Pramana. Sudah lama sekali tak pulang. Setibanya di sana, dia disambut oleh Papa Pramana dan istrinya. Si kecil Zie bermain di gendongan neneknya, membiarkan ayah dan ibunya bicara mengisi indahnya suasana sore. "Vin, jadi kapan kamu mulai kuliah dan bekerja di perusahaan?" Pertanyaan Papa Pramana itu mengejutkan Arvin dan Luna. Sudah setahun lebih mereka tinggal di Jepang. Reyhan tak berada di rumah ini. Tentu tanggung jawab Arvin sebagai putra tertua harus segera dilaksanakan mengingat dia pun tak bisa terus bergantung pada Luna. "Kan, yang kerja udah aku, Pa. Biar aja Kak Arvin di rumah sama Zie. Lagian, perusahaanku juga lagi mulai berkembang," tandas Luna. Papa Pramana membisu sesaat, menatap keragua