Luna menutup ponsel-nya, tersenyum bahagia pada teman dokternya ini. "Oke, aku harus pulang sekarang. Nanti kalau Arvin kembali, kamu harus menyuruh dia untuk pulang." dr. Ilham mengernyitkan alis, meletakkan laporan di tangannya tadi sambil memperbaiki kacamatanya. "Memangnya, apa yang harus kukatakan pada suamimu?" "Ah, tadi, kan, kamu bisa mengarang sesukamu. Terserah kamu. Aku tau kamu ini mantan penulis novel yang gagal." Luna meninggalkan dr. Ilham dan masuk ke toilet untuk mengganti pakaiannya. Dia bahagia sekali karena menemukan jalan untuk berdamai dengan suaminya itu. Lelah sudah saling cemburu, saling menjauh, kini waktunya berdamai untuk mewujudkan rumah tangga yang harmonis. "Hei! Yang tadi itu analisis kedokteran. Bukan k*****s novel!" Luna masih berniat menguji kes