Yumi memang sangat membenci Aska Sanjaya. Baru beberapa hari di perusahaan, dia sudah mengacaukan semua jalan bisnis pria itu. Banyak terjadi kekacauan akibat tindakannya. Mengambil keputusan seenaknya dan menjadikan nama Mirza sebagai jaminannya. Dia berhenti di depan ruangan presdir perusahaan itu. Aska Sanjaya masih berbicara dengan sekretarisnya.
“Beberapa pihak relasi memutuskan kontrak impor begitu saja setelah mengetahui kebijakan atas biaya produk yang mereka tawarkan. Saya rasa, semua ini atas ulah Manajer Pemasaran,” terang sekretaris itu padanya.
Aska Sanjaya marah dengan ulah menantunya itu. Dia segera keluar dari ruangannya mencari keberadaan Yumi. Dia berpapasan dengan Yumi di lorong Divisi HRD.
“Apa yang kamu lakukan pada perusahaanku?” bentaknya, hampir saja dia memuk
