Yehuda sedang berdiri sambil bersandar di dinding samping pintu kamar mandi. “Kenapa kamu belum pergi?” Nadira melirik pria itu kesal. Yehuda tidak menanggapi, namun tiba-tiba dia melangkah maju dan dengan cepat menggendong Nadira ke kursi meja rias. Nadira melawan sebentar, namun Yehuda terlalu kuat untuk ditolak. Begitu dia duduk di kursi, Yehuda mengambil hair dryer dari meja dan mulai mengeringkan rambut Nadira dengan hati-hati, seolah aktivitas ini bisa menghapus semua ketegangan di antara mereka. Nadira dengan nada dingin, mencoba menahan kemarahan, "Yehuda, apa yang kamu lakukan? Aku bisa mengurus rambutku sendiri." “Jangan banyak bergerak. Aku hanya ingin membantu. Kamu kedinginan, Nona!” Balas Yehuda sambil terus mengarahkan hair dryer ke rambut Nadira. Nadira mengerucutka

