Sejak mereka tiba, perhatian Yehuda terus tertuju pada Nadira. Ia bisa melihat tawa lepasnya, bibir yang tersenyum lebar, dan sorot mata yang penuh kebahagiaan saat berinteraksi dengan rekan-rekan pengacaranya. Suasana di meja itu jelas berbeda dengan meja Yehuda; lebih hidup, lebih hangat, dan penuh dengan tawa tanpa beban. Namun, yang membuat darah Yehuda bergejolak adalah bagaimana Nadira terus-menerus mengangkat gelas anggurnya. Setiap kali gelas itu habis, Nadira akan mengisinya kembali, tersenyum lebar saat dia kalah dalam permainan yang mereka mainkan. Gelas-gelas yang berjejer di atas meja mereka menandakan bahwa permainan ini sudah berlangsung cukup lama, dan Nadira sering menjadi yang kalah. Mata Yehuda menyipit saat melihat Nadira meneguk anggur lagi. Dia bisa merasakan kece

