Nadira baru saja duduk ketika wanita itu menyerbu masuk. Terkejut, Nadira menegur sambil menatap wanita itu tajam. “Pamela, apa yang kau lakukan?” Nadira meninggalkan sikap formal yang dia perlihatkan di ruang rapat tadi. “Apa maksud tindakanmu tadi? Sengaja ingin menjatuhkanku di hadapan suamiku sendiri?” teriak Pamela sengit, meluapkan kemarahannya. Alis tebal Nadira terangkat. “Apa maksudmu? Saya tidak mengerti,” Balas Nadira santai. “Kamu sengaja membuka kejanggalan dan kekurangan dalam laporan kami. Apa maksudmu? Bukankah kita sudah sepakat? Kenapa kamu ingkar janji?” “Aku tidak ingkar janji.” “Lalu apa namanya, membuka borok perusahaanku di depan semua orang? Mau menjatuhkanku di mata suamiku dan semua dewan direksi?” Sergah Pamela dengan penuh kemarahan. Nadira tersenyum sam

