“Siapa yang memberimu izin untuk duduk di sini?” Tanya Nadira sambil berdiri tegak di hadapan pria itu. Tatapan dingin Nadira menyapu wajah pria itu dan berhenti tepat di matanya. Mereka saling bertatapan. Nadira terus menatap pria itu, tidak berkedip, sebelum pria itu mengalihkan pandangannya ke arah jendela sambil tertawa. “Kamu hanya karyawan baru, tapi sudah sok berkuasa?” Devan Santos tetap pada posisinya, malahan dia memutar-mutar kursi yang dia duduki dengan santai. Nadira tersenyum tenang, tidak terpengaruh oleh senyum mengejek Devan. Si musang semakin gerah rupanya, jadi tidak bisa menahan diri untuk langsung memprovokasi dirinya. Rasanya pasti sangat tidak nyaman jika berada dalam posisi seperti si musang saat ini. Tanpa sadar Nadira tertawa kecil, merasa lucu dengan apa

