Nadira baru saja kembali duduk di meja kerjanya ketika ponselnya bergetar. Melihat nama Rosalia yang muncul di layar, dia segera mengangkatnya tanpa ragu. "Rosalia?" Nadira terdengar tegang, berharap ada kabar baik. "Dugaanmu benar, Nadira," suara Rosalia terdengar tegas dan sedikit khawatir. "Kami berhasil menemukan Naomi Demario, ibu Yehuda. Kondisinya sangat buruk, dia dalam keadaan kritis. Kami langsung membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan." Jantung Nadira berdegup lebih cepat. Tanpa banyak kata, dia menutup telepon dan segera mengambil tasnya. Ada rasa cemas yang tiba-tiba menyerang, membuat langkahnya cepat menuju keluar kantor. Setelah memberi tahu beberapa rekan, dia buru-buru melangkah ke mobil dan mengemudi dengan kecepatan tinggi, tak sabar untuk sampai ke ru

