Bab 95

1636 Kata

Nadira langsung tegang. Wajahnya yang tadinya santai kini berubah serius. Pandangannya kosong sejenak, dan napasnya terasa lebih berat. Tangan yang menggenggam ponsel bergetar tanpa sadar. Hatinya berdebar kencang, seolah-olah dunia di sekitarnya berhenti sejenak. Dia menatap layar ponsel itu berulang kali, memastikan kalau dia tidak salah baca. Pesan itu terasa menghentak kesadarannya dengan begitu keras. Seolah-olah ada pintu misteri yang selama ini terkunci rapat tiba-tiba dibuka sedikit. "Hei, Nadira... kamu baik-baik saja?" Jenny yang duduk di seberangnya, menyadari perubahan ekspresi Nadira. Suara Jenny terdengar cemas, sementara tangannya mencoba menyentuh bahu Nadira dengan lembut. Nadira tersentak, cepat-cepat mengunci layar ponselnya dan menaruhnya di atas meja. Wajahnya sed

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN