Detik-detik seakan bergulir begitu lambatnya ketika mereka diijinkan mendampingi Cleo di ruang persalinan. Ardi tidak pernah menduga bahwa ternyata proses persalinan itu justru semakin membuat jantungnya menjadi lebih aktif memompa darah. Di situ Ardi paham betapa dia sangat takut kehilangan Cleo. Dia takut sesuatu yang buruk terjadi kepada Cleo dan Anak mereka. Ardi yakin, satu-satunya yang membuat dirinya pada akhirnya bisa melalui semua itu, bukan lantaran kekuatannya. Pada saat dirinya serta Sang Doula memberikan semangat kepada Cleo untuk mengerahkan segenap kekuatannya untuk melahirkan Sang Buah Hati, Ardi merasakan sendiri betapa suaranya bergetar. “Bagus. Pintar Ibunya. Ayo Bu, sekali lagi. Dorong yang kuat,” kata Sang Dokter pula, memberikan dukungan moral dan semangat kepa