Rasanya sudah ribuan tahun Inge menanti kedatangan Sang Papa, setelah akhirnya dia mendengar pintu kaca ruangan kerja Sang Papa terkuak. Inge langsung menengadahkan kepalanya. Ia menatap ke arah pintu. Tatap mata Inge langsung tertaut dengan tatap mata Sang Papa. Maka Inge tak mau menyia-nyiakan kesempatan lagi. “Pa,” panggil Inge dengan tatap mata memelas. Sang Papa bergegas masuk dan duduk di sebelahnya. Di luar dugaan Inge langsung memeluk tubuh Sang Papa dari samping. Pak Victor terkejut. Rasa iba berpadu sayang menyapanya. Dibelainya kepala Inge. “Hei, ada apa? Apa yang terjadi sama kamu? Kok tumben kamu ke kantor Papa? Maaf tadi Papa agak terlambat membaca pesan teks dari kamu. Dan saat Papa baca juga Papa tidak bisa segera meninggalkan ruang rapat. We are in the middle of dis