“Masuk!” terdengar Suara Pak Alvin dari dalam ruangan kerjanya, setelah Stephanie mengetuk pintu kacanya. Stephanie mendorong pintu kaca itu dan melangkah masuk. "Sore, Pak." “Sore. Duduk, Steph,” suruh Pak Alvin ketika Stephanie telah berdiri di hadapannya. “Terima kasih, Pak.” Stephanie menarik sedikit kursi ergonomic di depan meja Pak Alvin dan segera duduk. “Ada yang mau saya bicarakan dengan kamu.” “Silakan, Pak.” “Kamu ingat tidak, saat interview dengan saya dulu, kamu menyebutkan bahwa salah satu motivasi kamu untuk bekerja di Perusahaan ini adalah karena kamu ingin ada kesempatan di rotasi ke subsidiary yang lainnya?” “Ingat, Pak.” Mulut Stephanie begitu mantap menjawab. Namun hati Gadis itu sejatinya langsung berdebar tanp