Cleo mengelus lengan Ardi selembut mungkin. Hati Ardi tersentuh. Dia menoleh. Tatap mata mereka berdua kembali tertaut. “Kita sudah sepakat kan, untuk nggak saling menyembunyikan apa pun, satu sama lain, Di?” ucap Cleo, melemparkan pertanyaan retoris. Ardi mengangguki Sang Istri. “Jadi apa yang masih mengganjal di pikiranmu, Di? Serius deh Sayang, ini muka kamu kalau lagi kusut begini, bisa-bisa Dedek Bayi di dalam perut ikut cemberut. Kasihan nanti pas lahir mukanya cemberut. Yang ada Mamanya jadi takut.” Cleo tertawa di ujung kalimatnya, membuat hati Ardi seketika menghangat. Sebuah lengkungan langsung terbentuk di bibir Ardi. “Kamu tuh, memang paling bisa deh, menyemangati aku, Cleo Sayang.” Cleo menelengkan kepalanya sebagai reaksi. Dia tersenyum geli. “Jadi, kamu mau bicara sek