Diam-diam Ardi menyesali kealpaan yang diperbuatnya itu. Tapi apa mau dikata, semuanya sudah terlampau terlambat. Sekarang adalah waktunya untuk memberikan jawaban yang masuk akal kepada Ryan. “Siapa, Kak?” tanya Ryan lagi. Ardi langsung melirik ke arah daun pintu kamarnya. Dia tak ingin ada perdebatan dengan Ryan, apalagi kalau sampai terdengar ke dalam kamar. Lalu sayup-sayup dia mendengar suara tangisan Hans dari dalam kamar. Baru saja Ardi mengarahkan pandangan matanya ke arah daun pintu, Sang Baby Sitter sudah lebih dulu terlihat. Dia tampak berjalan tergopoh dari arah pantry.. Taapan mata Sang Baby Sitter bersirobok dengan Ardi, dan seolah meminta ijin untuk masuk ke dalam kamarnya. Tanpa pikir panjang Ardi menganggukinya. “Ya. Tolong bantu cek. Kasihan Cleo,” ucap Ardi kal