Momen Bahagia Yang Kurang Sempurna (2)

1677 Kata

Ardi bergegas melangkah menuju ke pintu dan menutup pintu kamar mereka. “Jangan dengarkan. Biarkan mereka menyelesaikan urusan sendiri. Mungkin di rumah mereka memang biasa berteriak-teriak begitu.” “Ya tapi kan nggak enak kalau sampai terdengar sama Anak kost.” Ardi menggeleng. “Cleo, sudahlah. Kali ini aku minta kamu diam saja. Kalau perlu, tulikan sajatelingamu sebentar.” Cleo mengembuskan napas dan mencoba mengalihkan kembali perhatiannya pada semua oleh-oleh yang dikirimkan oleh Stephanie. “Si Steph ini, ngapain dia belanja sebanyak ini? Bagaimana coba cara dia mengatur waktu buat memburu semua barang-barang ini? Nggak mungkin dia belanja daring atau meminta Orang untuk beli kan?” kata Ardi setengah menyesali. “Namanya juga perhatian.” Ardi berdecak. “Kamu nggak tahu sih beta

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN