Telepon genggam Daniel terus berbunyi ketika Gina tengah memasukkan baju kerja Stephanie ke dalam koper Gadis itu.
Gina bereaksi. Langsung diambilnya telepon genggam Daniel yang diletakkan di atas meja nakas dan melihat Siapa gerangan Peneleponnya.
“Ko, Ryan itu Siapa? Penting nggak? Kalau penting, diterima saja nih!” ujar Gina sembari berjalan keluar dari kamar dan bermaksud menghampiri Sang Kakak.
Daniel, yang baru saja berusaha untuk tidur, tersengat mendengar nama Ryan disebut. Nyaris Ia meloncat bangun.
Pasti ada kabar soal Steph. Ada apa? Keadaan Steph memburuk? Kalau nggak ada yang yang super penting, mana mungkin Ryan sampai mau menghubungiku? Pikir Daniel cemas.
“Kemarikan, Gin!” Seru Daniel cepat.
Gina mempercepat langkahnya dan bertanya, “Ryan S
