Karena kepala yang terasa berdenyut, Daniel tak lagi mencari tahu Siapa yang mengetuk pintu apartemennya melalui view finder. Dia ingin segera tahu Siapa yang datang dan ingin cepat-cepat mengusirnya. Dia sudah sangat ingin berbaring dan memejamkan mata untuk mengurangi rasa pening yang kian memuncak di kepalanya. Dengan tergesa Daniel memutar anak kunci dan melepaskan rantai pengait gerendel. Ak rsabaDigerakkannya handel pintu. Daun pintu terkuak. Daniel dan Seseorang yang datang sama-sama terkejut. “Gina? Kamu... ada di Jakarta? Sejak kapan? Kok nggak bilang?” tanya Daniel beruntun. Usai berkata begitu, Daniel yang sudah merasa sangat pusing lekas duduk di sofa dan menyandarkan punggungnya ke sandaran sofa. Gina mencermati gerakannya yang agak terhuyung. “Aku bara datang tadi. K