Beberapa hari ini Tisha memikirkan perasaannya terhadap Samuel. Benarkah perasaannya hanya sebuah kagum belaka? Ataukah memang sebuah ketertarikan yang selama ini ia yakini. Namun kenapa meluluhkan pria ini sangatllah susah. Haruskah dirinya bersikap lebih murahan lagi jika ada di hadapan Samuel? Dengan begitu baru pria itu akan melirik ke arahnya. Berbagai macam presepsi bersarang di kepala Tisha. Dirinya tidak tahu musti melakukan apa untuk meyakinkan perasaannya sendiri terhadap Samuel. Gadis ini melamun seorang diri di taman belakang rumahnya. Tanpa ada seorang pun yang menyadari dirinya. Pikirnya. Namun ternyata semua dugaan Tisha salah, pada saat ada sebuah minuman kaleng menjulur ke arahnya dari belakang. Tentu saja hal itu membuat Tisha sedikit terperanjat. Lalu menoleh mencari t