Chap. 34. Terancam

1599 Kata

Debaran jantung Tisha semakin kian lebih cepat dari sebelumnya. Sementara keadaan di antara mereka tidaklah berubah dan bertambah semakin dekat wajah Samuel di atas tubuhnya. Semakin dekat, sampai-sampai hembusan napas Samuel terasa di permukaan kulit wajah Tisha. “Kak, ini sudah hampir larut. Aku mau segera istirahat,” ucap Tisha mengalihkan topic yang sedang mereka bahas. Tisha pun memalingkan wajahnya agar bisa mengatur ekspetasinya di dalam kepalanya. Karena kalau terlalu lama menatap Samuel, dengan posisi yang seperti ini maka Tisha tidak akan bisa untuk mengelak semua pemikirannya mengenai pria ini. Sementara itu Samuel tersenyum melihat kegugupan di wajah Tisha. Entah mengapa melihat nona mudanya seperti ini menjadi hiburan tersendiri bagi dirinya. Lalu tangan Samuel terangkat m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN