“Tidak bisakah kau tinggal di sini, Sam?” tanya Raymond ketika melihat Samuel yang hendak bersip pergi dari kediamannya.
“Maaf, Pa. aku tidak bisa meninggalkan urusanku yang satu ini,” jawab Samuel dengan sedikit terburu. Karena dirinya harus segera bertolak ke Indonesia meyelesaikan apa yang belum selesai mnegenai permasalahan hatinya.
“Tapi ini jauh lebih penting daripada pekerjaanmu itu, Sam.” Kali ini Stevano yang ikut masuk ke dalam pembicaraan mereka.
“Permasalahan apa lagi yang belum selesai, Kak? Bukankah semua sudah selesai?” Samuel tidak mengerti ada masalah yang mana lagi kali ini. Sampai-sampai mereka menahan dirinya agar untuk tetap tinggal.
“Mengenai ahli waris dan perusahaan,” jawab Raymond pada putranya yang memang terlihat begitu gusar sekali wajahnya saat ini. “Me
