Terlihat dua orang memasuki ruang keluarga dengan langkah yang begitu santai. Namun, itu hanya berlaku pada pemuda yang begitu tampan parasnya. Sedangkan pria yang lebih tua darinya terlihat sedikit ketakutan pada saat memasuki rumah ini. “Apa kalian masih ingin bermain denganku lagi? Bahkan sampai mengirim orang kalian jauh-jauh ke Indonesia hanya untuk mengusik hidupku. Kenapa tidak sekalian bunuh aku saja, agar semua lebih mudah dan kalian bisa mengusai harta Papa,” cibir Samuel dengan menatap tajam ke arah Dilano dan Felly. “Oh … iya, aku lupa kalau Papa sudah mengalihkan semua asetnya atas namaku dan jika aku mati, maka semua hartanya akan di sumbangkan pada yayasan. Tentu saja kalian tidak akan mendapatkan satu persen pun.” Lanjutnya lagi membuat Raymond kaget dengan perkataan Saue