72. Salah Lawan

1647 Kata

“Ganteng sih tapi cacat!” “Ternyata harta tidak bisa membeli semuanya ya!” “Kasihan padahal masih muda!” Itu adalah kata-kata yang sering di dengar Ryan yang entah sengaja atau tidak diucapkan dengan cukup kencang hingga memasuki gendang telinganya. Sudah beberapa bulan dia terapi, kakinya belum juga maksimal digerakkan. Terkadang dia bisa menggunakan kruk, namun ada masanya dia benar-benar merasa lemah dan hanya bisa duduk di kursi roda. Ayana sering mendampinginya, terkadang Ryan ingin berjalan-jalan di pusat kota dan Ayana yang mendorong kursi rodanya. Ryan tak menyangka cinta gadis itu untuknya begitu besar dan tulus. Tak pernah dia meninggalkan Ryan sedetik pun dari pengawasannya. Dia yang selalu menghibur Ryan dengan senyum cerah dan kata-kata ajaibnya. Dan Ryan akan denga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN