Empat bulan telah berlalu sejak malam penuh haru itu di rumah sakit. Waktu berjalan perlahan, tapi pasti. Rumah baru mereka kini tak lagi sepi dan asing. Dinding yang dulu kosong telah dipenuhi bingkai-bingkai foto: momen pertama Galindra menggendong Bintang, tangis kecil saat imunisasi, dan senyum lelah namun bahagia Sharvani kala menyusui. Di pagi Minggu yang cerah ini, cahaya matahari menyelusup lembut lewat jendela ruang tengah. Galindra duduk di sofa dengan tubuh sedikit membungkuk, menatap Bintang yang tengah berbaring di atas dadanya, tertidur pulas setelah diberi s**u. Bayi itu kini sudah tumbuh lebih montok, pipinya mengembang dan tangannya mulai aktif mengepal. Napasnya teratur, naik-turun dengan ritme yang begitu tenang. Sharvani muncul dari dapur sambil membawa dua cangkir te