*Author pov
Membunuh?
Kata kata itu membuat mikayla terkejut, apa sekarang alfath akan membunuhnya tanpa mau berbicara dengan kepala dingin? Mikayla tidak lagi berontak, ia menatap Alfath yang masih mencekik lehernya dengan lengan kemudian memejamkan mata pelan. Air mata mikayla menetes pada lengan Alfath. Dan saat itu juga Alfath tersadar.
Alfath melepas cekikannya dan berjalan mundur 2 langkah. Amarahnya sedikit reda melihat mikayla sudah lemah. Key terduduk lemas serta terbatuk karna cekikan itu terlepas begitu saja. Kedua tangan key sudah berada di lehernya, mengurutnya pelan untuk mengurangi rasa sesak ditenggorokannya. Tangan gadis itu bergetar hebat karna takut akan ucapan Alfath yang akan membunuhnya.
"Uhuk uhuk hiks.." rasa sakit ditenggorokannya masih membuat mikayla sulit be
