*Alfath pov Aku pusing dengan apa yang kuhadapi saat ini, key yang tak kunjung mengerti bahwa aku benci dia bersama laki laki lain selain aku dan selalu saja mengundang amarahku terhadapnya. Entah sampai kapan dia akan sadar. Setelah pernyataannya yang mengatakan dia tidak selingkuh dan salah paham, aku langsung terdiam dan pergi dari sana. Aku bergegas kembali kekantor dan disinilah aku. Bergelut dengan berbagai berkas dengan perut kosong. Aku lupa untuk mengisinya tadi siang karna emosi dengan foto yang dikirim rico kepadaku. Sampai saat ini aku penasaran siap pria itu. Kututup kasar berkas yang ada dihadapanku. Aku memijit pelipisku karna stress akan kegilaanku kepada gadis itu. Andai saja aku tidak tergila gila padanya aku tidak akan selemah ini. Kenapa cinta membuat seorang Alfath