Dua Puluh Tujuh

1005 Kata

Pria itu mengetatkan rahangnya, amarah yang tak bisa diluapkan hanya tertahan di dalam d**a. Bercerai? Bisa-bisanya Ranti melayangkan surat gugatan perceraian. Memang secara agama mereka bukan lagi suami istri, tapi secara hukum negara, Ranti masih istrinya. Ranti tak berhak menentukan jalan hidupnya, dialah penentu, dia yang akan membuat takdir untuk dirinya sendiri, bukan Ranti. Sudah cukup semua kesialan yang disebabkan oleh wanita itu, membiarkan Ranti menang, sama saja membuat dia semakin terpuruk. Tidak, ia takkan membiarkan itu terjadi, Ranti hanya wanita bodoh yang tak tau apa-apa, dia punya otak terbatas untuk memikirkan surat gugatan perceraian, pasti semua karena hasutan pria itu, Aldi berjanji, suatu saat nanti akan melenyapkannya. Kesialan selalu datang kepadanya. Dia seakan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN