Chapter 21

1242 Kata

Jam menunjukkan pukul 17.48. Saat ini Ivanka dan Sesil tengah duduk bersama di kursi teras depan kamar kosan. "Lo tadi pas berangkat kuliah nggak ketemu sama kak dokter?" tanya Sesil sembari memakan gorengan. "Orang kan nggak mungkin kebetulan ketemu terus di jalan, Sil," balas Ivanka. "Padahal belum lama lo pergi, dia datang ke sini. Kok bisa nggak papasan, ya?" tanya Sesil heran. "Ngapain dia ke sini?" tukas Ivanka tampak tidak suka. "Ngapain lagi kalau bukan mau ketemu sama lo?" sahut Sesil. "Katanya dia mau anter lo kuliah," imbuhnya. Ivanka memasang raut wajah jengah. "Males banget gue berangkat bareng dia," pungkasnya sinis. "Kenapa? Padahal kan lumayan ada tumpangan. Lo juga bisa hemat duit bensin," ujar Sesil. "Gue lebih milih duit gue habis buat beli bensin daripada haru

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN