Andini menggeliat saat dia mendengar suara azan subuh mulai terdengar bersahut-sahutan. Dia mengangkat selimutnya lebih tinggi untuk menutupi tubuh polosnya pagi ini. Tadi malam, Niko sang suami kembali melancarkan modusnya untuk di biarkan tetap tinggal di sisi istrinya. Sebagai seorang istri, dia pasti senang saat suaminya itu selalu menginginkan dirinya. Tapi dia juga sedikit malu pada semua anggota keluarganya.
Niko melingkarkan tangannya di atas perut sang istri. Dia menarik tubuh istrinya agar bisa lebih mendekat padanya. Dia mengendus kembali leher jenjang itu tanpa ampun.
"Mas, udah donk. Semalem udah masa sekarang minta lagi. Udah subuh, Mas," ucap Andini sambil mencoba memghindari serangan suaminya lagi.
"Kalo suami masih mau itu ga boleh di tolak," jawab Niko sambil makin me
