Niko sedang duduk bersama Andini di sebuah taman. Mereka sedang menyatukan cinta mereka berdua yang selama ini mereka tepis. "Mas, Andin pamit. Besok Andin mau nikah," ucap Andini pelan. "Apa? Kamu mau nikah?" tanya Niko tidak percaya. Andini tidak mampu menjawab, dia hanya mampu menundukkan wajahnya. "Jawab aku Din. Kamu ga cinta ama aku?" tanya Niko. "Aku cinta ama mas. Tapi perbedaan dan jalan kita beda mas. Mas akan bahagia dengan gadis pilihan mas," jawab Andini. "Siapa yang bilang? Aku cuma cinta ama kamu Din. Jangan pernah berani menikah ama orang lain. Aku yang akan menikahi mu." Andini menoleh ke Niko. Senyum mengembang di bibirnya, senyum yang selama ini selalu mengganggu ketenangan Niko. "Maaf mas, Andin ga bisa. Lupakan cinta kita dan kita jalani hidup kita masin-masing.