Andini terbangun lebih dulu pagi ini. Setelah tadi malam yang cukup memberikan sedikit ketegangan pada dirinya dan sang suami. Andini jadi makin geram saat dia harus tahu kenapa harus Anton yang menjadi Gray. Kenapa juga dia harus membohongi Andini sejak awal. Andini sangat kecewa dengan kenyataan yang ada. Di awal pertemuan kemarin dia sedikit bersimpatik karena Anton adalah anak orang yang dulu pernah di kenalnya. Seandainya dia jujur, mungkin dia akan bisa berteman dengan Anton. "Mas, bangun Mas ... udah waktunya sholat subuh," ucap Andini sambil mengusap pelan lengan sang suami. "Hmm ... kepala ku masih pusing. Bentar ya," jawab Niko yang memegang kepalanya. "Kenapa?? Semalem ga enak kah bobonya?" "He em." ucap Niko pelan. "Loh kayanya Mas tidurnya enak kok. Semalem aku bangun bu