Kiriman Tak Berguna

1112 Kata

Andini sedang ngobrol dengan Ayah Ibunya di ruang keluarga. Andini sibuk bermanja pada kedua orang tuanya. Bagi Ayah dan Ibu Andini tetap anak kecil, karena dia adalah putri mereka satu-satunya. "Permisi, Mbak Andini. Itu di depan ada yang nyariin Mas Niko," ucap salah satu pelayan di rumah ini. "Nyariin Mas Niko? Siapa, Mbak?" tanya Andini penasaran. "Ga tau, Mbak saya tadi juga lupa nanya. Orangnya hamil besar, Mbak." "Hamil?" Ayah dan ibu segera melihat ke arah Andini yang sedang duduk di tengah-tengah mereka. Andini segera berpikir siapa kah tamu yang di maksud. "Ya udah. Biar saya temuin, Mbak," jawab Andini. Andini berdiri dan hendak berjalan menuju ke ruang tamu. Ibu mengikutinya untuk sekedar melindungi putrinya. "Aduh," keluh Andini saat merasakan perutnya kembali sakit.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN