Aida membaca sebuah website yang berisi info tentang Bridal Shower dengan serius. Sejak dulu Aida memang sudah sangat tertarik dengan acara pesta lajang, maka dari itu saat ini Aida ingin mengadakan Bridal Shower atau pesta lajang sebelum hari pernikahannya.
Aida mengambil ponsel nya yang tergeletak di sebelah nya lalu mengirim pesan pada Ye-Jun untuk memberitahukan keinginannya mengadakan wedding shower.
Sejam kemudian ponsel nya bergetar dan melantunkan nada dering yang ia pasang. Aida mengambil ponsel itu, menatap layar ponsel yang terpampang nomor Ye-Jun.
Aida mengangkat panggilan itu, "Halo? Ada apa ya? Tumben calon suami telpon calon istri nya?" tanya Aida sambil terkekeh pelan.
Ye-Jun yang mendengar suara Aida dari seberang sana memutar bola mata nya jengah, "Aku cuma mau bilang, lebih baik tidak usah mengadakan Bridal Shower itu. Nanti kalau identitas ku ketahuan bagaimana?" tanya Ye-Jun.
Aida yang mendengar itu mendengus sambil memajukan bibir bawahnya, "Tapi kan ini pernikahan ku sekali seumur hidup, aku janji tidak akan memberitahu identitas mu. Lagi pula yang ku nikahi itu Ye-Jun bukan Alex." jawab Aida.
Kali ini giliran Ye-Jun yang mendengus, "aku dengar dari ibu ku kalau kau dan keluarga mu itu baru saja tinggal di Korea. Memang kau sudah punya teman?" tanya Ye-Jun, yang Aida yakini pria itu bertanya sambil tersenyum mengejek.
"Aku bisa mengundang teman dan sepupu ku yang dari Indonesia ke sini. Pleaseeee...." pinta Aida dengan nada memelas yang selalu ia gunakan untuk membujuk Ayahnya, dan sekarang berharap Ye-Jun bisa termakan dengan nada memelas nya itu.
Ye-Jun menggelengkan kepala nya keras, "Tidak, Ai. Aku tidak mau mengambil resiko. Kita sudah sepakat mengenai pernikahan kita kan?"
Aida menghela nafas panjang kecewa, "Ya sudah lah...." jawabnya pasrah lalu memutuskan sambungan telepon itu.
Ye-Jun sebenarnya tidak tega untuk menolak permintaan calon istri nya itu tapi mau bagaimana lagi, ia tidak ingin mengambil resiko.
Seperti nya Ye-Jun harus memikir nya cara untuk meminta maaf pada Aida nanti.
***
Aida yang cemberut dengan penolakan Ye-Jun untuk membuat Bridal Shower, melempar ponselnya ke atas kasur.
Ia sedikit kecewa pada Ye-Jun, tapi sejak awal Aida memang sudah menerima syarat dari pria itu.
Yaah setidaknya Ye-Jun mengabulkan semua permohonan Aida dalam memilih konsep tema pernikahan mereka.
Aida bangun dari duduk nya dan berjalan ke arah kasur, lalu membaringkan tubuhnya di sana. Aida mengambil ponsel yang ada di samping nya lalu membuka Naver dan mencari berita grup boyband calon suami nya itu.
Begitu ia menuliskan kata kunci 3Nite banyak sekali website yang memberitakan mereka. Aida membuka sebuah NetCafe yang sedang membahas 3Nite.
Hampir semua isinya adalah para wanita yang tergila-gila oleh wajah para member nya dan Alex adalah member yang memiliki fans paling banyak diantara dua rekan nya.
Aida terus menjelajah di NetCafe itu, banyak sekali info atau gosip-gosip yang beredar di sana, dari informasi tentang Alex yang sekarang makin bersinar di dunia akting, hingga beberapa gosip tentang hubungan percintaan Ye-Jun.
Aida berhenti pada satu artikel yang mengatakan hubungan rahasia tentang seorang Alex dan wanita yang di duga sebagai pacar nya.
Ada sebuah foto di sana. Aida mengklik foto tersebut dan memang terpampang sebuah foto Ye-Jun dan seorang wanita yang tidak terlihat wajahnya karena terhalang oleh topi dan tudung jaket nya.
Di foto itu terlihat jelas Ye-Jun yang tengah menggandeng mesra wanita itu sambil tersenyum lebar.
Aida mengerutkan kening nya, ada sedikit rasa 'tertusuk' di d**a nya saat ia melihat foto itu. Aida kembali melihat tulisan yang terdapat di bawah foto itu.
HOT NEWS!
ALEX 3NITE TERTANGKAP KAMERA MENGGANDENG MESRA SEORANG WANITA!
Apakah seorang Alex sudah memiliki kekasih? Siapa kah wanita itu?
Aida bangun dan duduk di ranjang nya, menekuk kedua kakinya di depan d**a.
Aida melihat tanggal berita itu yang tertulis 2 tahun lalu, tepat setahun 3Nite debut dan mulai di kenal.
Aida tidak mengerti, jika Ye-Jun memang sudah memiliki kekasih, lantas kenapa pria itu menerima perjodohan mereka?
Jika karena tante Hana menginginkan Ye-Jun untuk segera menikah, kenapa pria itu tidak mengenalkan kekasihnya itu pada tante Hana? Apasih yang ada di pikiran pria itu? Kenapa pria itu harus repot-repot menerima perjodohan ini tetapi meminta Aida untuk menyembunyikannya jika ia menikah dengan salah satu member 3Nite?
Benarkah hanya sebatas karena karir mereka yang sedang berada di atas? Atau Ye-Jun memiliki alasan lain? Jangan-jangan wanita ini alasan nya?
Aida mengambil nafas lalu menghembuskan nya.
Ia menggeleng, Ye-Jun sebentar lagi akan menjadi suami nya, pria itu memang sudah bilang padanya untuk tidak jatuh cinta pada Ye-Jun.
Kalau begitu bagaimanaa jika Aida saja yang membuat Ye-Jun untuk jatuh cinta pada Aida?
Aida tersenyum lalu berjalan menuju meja kerja nya, ia mengambil sebuah buku kosong dan sebuah spidol berwarna pink kesayangan nya.
Aida menuliskan besar-besar pada lembar pertama buku itu :
MISI MEMBUAT YE-JUN JATUH CINTA PADA AIDA :)
Aida tersenyum tapi se detik kemudian senyum itu hilang, di gantikan dengan ekspresi bingung, tapi bagaimana cara nya? Aida kembali keranjang nya dengan buku dan spidol yang ia bawa.
Ia kembali mendaratkan bokongnya di atas kasur empuk miliknya lalu mengambil ponsel kesayangannya.
Aida menuliskan kata kunci cara membuat pria jatuh cinta. Ada beberapa web yang menampilkan bermacam-macam cara. Aida memilih untuk membuka website yang pertama, di situ tertulis '12 macam cara menakluk kan hati pria.'
Aida membaca dengan teliti dan serius semua cara yang ada di dalam website itu.
Ia menuliskan beberapa poin yang penting di buku yang sudah Aida siapkan tadi. Aida tidak sadar jika sang kakak sudah masuk ke dalam kamarnya, dan sedang berdiri di belakang Aida, memperhatikan apa yang sedang di baca adik nya itu sampai tidak mendengar teriakan panggilan Jordan pada nya.
Jordan menyilangkan tangannya sambil melihat isi website yang sedang di baca serius oleh adik semata wayang nya itu.
Jordan menahan tawa saat mengetahui isi website itu,
"12 cara membuat orang jatuh cinta? Serius Ai?" tanyanya sambil memperlihatkan cengiran mengejeknya.
Aida yang kaget mendengar suara Jordan yang sudah berada di belakang nya,
"Kak Jo! Kalau masuk tuh ketuk pintu dulu! Udah di bilangin berapa kali juga!" katanya marah lalu menutup website yang sedang ia baca.
Muka Aida yang sudah memerah se merah tomat langsung di tertawakan oleh sang Kakak.
Jordan mengacak rambut adik perempuan nya itu sayang.
Pria itu memeluk leher Aida dari belakang, "Kak Jo yakin, pilihan Mamah nggak salah waktu memilih untuk menyetujui usul tante Hana tentang menjodohkan kalian. Kak Jo, Mamah dan Papah selalu berharap kamu dapat kebahagiaan. Kalau nanti ke depan nya Ye-Jun buat kamu nangis atau sakit hati, kamu bisa datang kapan pun ke kami, karena kak Jo dan Papah akan selalu membela kamu apapun dan bagaimana pun keadaan kamu nanti. Kak Jo sayang banget sama Ai, karena Ai adik kak Jo satu-satunya. Pastikan kamu bahagia ya?" tanya Jordan sambil mengeratkan pelukan nya pada Aida.
Aida berbalik dan membalas pelukan Kakaknya sayang. Aida tersenyum, mata nya berkaca-kaca karena terharu.
Aida adik kecil Jordan akan menikah beberapa hari lagi.
Papah yang tidak sengaja lewat di depan pintu kamar putrinya, tersenyum lembut menatap kedua anaknya itu.
Papah mengetuk pintu itu pelan, Aida dan Jordan yang masih berpelukan sambil saling ejek itupun menoleh ke arah pintu dan melihat Papah sedang bersandar di pintu sambil merentangkan tangan nya.
"Nggak ada yang mau peluk Papah nih?" tanya Papah.
Aida dan Jordan saling pandang lalu tertawa bersamaan.
Mereka berdua berjalan mendekati Papah dan memeluk Papah erat. Dan dari bawah tangga terdengar suara teriakan mamah.
"KOK MAMAH NGGAK DI AJAK SIIHH?? CURAANGG!"
Aida, Jordan dan Papah melihat Mamah menyilangkan kedua tangan nya sambil cemberut.
Aida dan Jordan langsung lari menuruni tangga menghampiri Mamah, dan langsung memeluk Mamah erat, Papah menyusul kedua anaknya lalu ikut memeluk istri nya.
Mereka tertawa dengan tingkah mereka yang sudah seperti teletabis.
Aida benar-benar bersyukur memiliki keluarga seperti ini.
***
Hari yang di tunggu-tunggu oleh Aida akhirnya tiba, hari pernikahan nya dengan Ye-Jun. Sejak pagi Aida dan keluarganya sudah disibukkan dengan berdandan.
Kemarin Aida sempat kesal dengan Ye-Jun yang tidak mengijinkan mengadakan acara Bridal Shower untuk nya.
Padahal dia selalu memimpikannya, jika suatu saat ia menikah ingin membuat acara Bridal Shower atau pesta lajang sebelum menikah. Tapi setelah di pikir-pikir lagi ia juga harus menghormati keputusan Ye-Jun yang menolak acara itu.
Para penata rias sedang sibuk mem-finishing make up Aida, Mamah yang juga sedang di make up di ruangan yang sama menatap putrinya dari cermin sambil tersenyum.
Aida yang melihat tatapan sang Mamah menolehkan kepala nya,
"Mamah kenapa sih? Kok liatin Aida gitu? Aida cantik banget ya?" tanya Aida sambil mengeluarkan cengiran nya.
Mamah mendengus kecil lalu tersenyum, "Iyaa dong Aida cantik, kan kecantikan kamu itu turunan dari Mamah. Kalau kamu cantik, Mamah jauh lebih cantik. Tanya aja Papah kamu kalau nggak percaya." jawab Mamah pede.
Aida memutar bola mata nya, "Iya lah Papah bakalan bilang Mamah jauh lebih cantik. Papah kan bucin banget ke Mamah." kata Aida.
Mamah terkekeh pelan, "Mudah-mudahan Ye-Jun juga memperlakukan kamu sebaik mungkin. Mamah percaya kalau dia pria yang baik dan tepat buat kamu." kata mamah sambil tersenyum lembut pada putrinya.
Rasanya Aida ingin menangis sekarang, dan memeluk sang Mamah.
Jordan mengetuk pintu dan membuka pintu ruangan make up mereka pelan, menatap Mamah dan Aida bergantian, "Udah selesai dandannya? Keluarga Kim sudah datang. Sebentar lagi acara dimulai, Papah bilang untuk jemput kalian sekarang dan tinggal tunggu Pendeta nya siap." kata Jordan sambil menatap dua wanita paling berharga di hidupnya.
Saat Aida sudah selesai didandani, Mamah bangun dari duduk nya lalu berjalan ke arah kursi putrinya, Mamah menggenggam kedua tangan Aida.
Aida menarik nafas dan menghembuskan nya pelan, lalu berdiri berhadap - hadapan dengan sang Mamah.
Mamah mengecup kening Aida sayang, tersenyum lembut pada Aida lalu menuntunnya untuk menunggu bersama Papahnya.
Jordan berjalan di sebelah kiri Aida lalu menyodorkan lengannya pada adik perempuan yang akan di lepaskannya untuk menikah.
Aida menggandeng lengan Jordan sambil tersenyum menatap kakak satu-satunya itu. Saat di depan pintu katedral, Papah yang sudah mengenakan jas hitam, dan terlihat sangat tampan hari ini sudah menunggu Aida.
Papah tersenyum melihat putrinya yang cantik dan sudah memakai gaun pengantinnya dengan sempurna.
Mata Papah berkaca-kaca menatap putri nya itu.
Baginya, seperti baru kemarin putri kecilnya lahir, dan selalu mengekor padanya. Lalu sekarang ia melihat jika putrinya sudah besar dan dalam hitungan menit tugas Papah sebagai ayahnha akan selesai, dan akan di gantikan oleh suami nya.
Tapi bagi Papah, Aida tetaplah putri kecilnya. Sampai kapanpun. Setelah mengantar Aida, Mamah dan Jordan masuk ke dalam ruangan tempat Aida dan Ye-Jun akan bersumpah kepada Tuhan.
Sedangkan Aida menunggu bersama Papah, menunggu aba-aba untuk masuk ke dalam. Papah berdiri di sebelah kanan Aida, menatap putrinya sekali lagi lalu mengecup kening putrinya itu dengan lembut. Papah menyodorkan lengan kiri nya pada Aida.
Sambil menatap Papahnya, Aida lalu menghembuskan nafas pelan sekali lagi, ia menggandeng lengan Papah untuk diantarkan pada Ye-Jun di depan altar. Yang beberapa menit lagi akan menjadi suami nya.
Papah menatap Aida lembut, "Kamu siap?" tanya Papah.
Aida mengangguk dan tersenyum pada Papah.
Pintu ruangan itu terbuka dan mereka berdua berjalan masuk menuju Ye-Jun yang sudah menunggu di depan Altar.
Semoga kehidupan bahagia menunggu di depan.
***