Dua Puluh Dua

1268 Kata

Jam alarm yang sudah di atur oleh Aida sebelum tidur, berbunyi dengan riangnya. Dengan mata masih terpejam karena masih sangat malas untuk membuka mata, Aida meraba meja yang ada di samping tempat tidurnya. Ia mengambil ponselnya yang masih dengan setia berbunyi nyaring. Dengan enggan ia membuka sebelah matanya dan melihat jam yang ada di ponselnya itu. Ia menggeliat dan mengerutkan alisnya saat ia merasakan sesuatu di pinggangnya. Aida melihat tangan kekar melilit pinggangnya. Tidak terlalu kuat namun justru terasa nyaman. Aida langsung menggelengkan kepalanya. Aida melepasakan lengan suaminya itu perlahan. Namun sang empunya lengan justru mengerang dan mendekap erat pelukannya. Sehingga membuat Aida masuk lebih dalam ke pelukan Ye-Jun. Kepalanya bersandar pada d**a bidang Ye-Jun. Su

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN