34. Nasib Sang Mata-mata

1260 Kata

Kerajaan Illia Wanita itu sedang menyuapkan sepiring sop daging ke dalam mulutnya ketika didengarnya gedoran di pintu. BUG! BUG! BUG! “BUKA PINTUNYA!” teriak seorang prajurit. Dengan terburu-buru wanita berambut gelap itu meletakkan sendok diatas meja dan mengelap bibirnya. Kemudian bangkit dan berjalan menuju pintu Menara Hitam. Tanpa adanya Ossena dan Irukandji, hanya dirinya dan 3 orang pelayan lain yang tersisa, yang ketiganya entah sedang ada di mana, mungkin dilantai atas menggosipkan tentang Panglima Ansel seperti biasa. Berita akan apa yang terjadi diantara panglima muda tampan dan putri Panglima Hugon sebelum kepergian prajurit Illia ke medan perang, sudah menjadi berita terpanas di Illia. Terlebih ketika kini Raja Gregory dan seluruh armadanya memutuskan untuk pulang kem

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN