Ken tersenyum sambil menatap wajah istrinya, Tania, yang tengah sibuk membereskan mainan di ruang tamu. Zidan, anak mereka yang baru berusia dua tahun, sedang bermain mobil-mobilan di lantai, tertawa-tawa saat roda mainannya meluncur dengan kencang. Ken menggendong Zidan, mengangkatnya ke udara, membuat anak kecil itu tertawa bahagia.
"Zidan sudah makin lincah, ya," gumam Ken sambil menurunkan putranya dan membiarkannya berlari-lari di sekitar ruangan.
Tania hanya tersenyum. "Iya, dia sekarang sudah makin pintar. Kadang, aku merasa dia tumbuh terlalu cepat."
Ken mendekat, mengulurkan tangan dan menyentuh bahu Tania. Dengan lembut, dia berbisik di telinga istrinya, "Sayang, bagaimana kalau kita punya anak lagi?"
Tania langsung melotot, terkejut dengan permintaan tiba-tiba itu. "
