BAB 47

2602 Kata

Tania menahan napas, berusaha mengatur langkahnya saat ia melangkah perlahan di sepanjang lorong rumah besar Ken. Setiap langkah terasa berat, hati berdebar kencang di d**a. Dia tahu jika Ken menyadarinya, rencananya akan berantakan. Dengan mengenakan gaun sederhana dan apron pelayan, Tania berusaha menutupi identitasnya. Dia telah mengamati rutinitas para pelayan dan berusaha meniru sikap mereka. Ketika dia mencapai pintu keluar, dia melihat seorang pengawal berdiri dengan waspada. Tania mengumpulkan keberanian, menghampiri pengawal tersebut. “Permisi, Tuan,” Tania berkata dengan suara lembut. “Saya diutus untuk mengambil beberapa bahan dari pasar. Ken tidak ingin ada yang tahu.” Pengawal itu menatapnya sejenak, keraguan tampak di wajahnya. Tania berdoa agar dia bisa meyakinkannya. “Sa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN