Bab 48

2878 Kata

Suara dering telepon mengalun pelan di siang hari yang sunyi. Kevin dengan sedikit gugup menekan panggilan untuk kakaknya, Ken. Sudah tiga hari Ken tidak pulang, dan Marien, tunangan Ken, mulai khawatir dan resah. Bahkan tadi pagi, Kevin melihat Marien menangis di ruang tamu, berusaha menyembunyikan air matanya di balik senyuman yang terpaksa. "Ken," suara Kevin terdengar pelan, namun cukup jelas di seberang sana. "Iya, Kev. Ada apa?" balas Ken, suaranya terdengar lelah namun tenang. "Marien... Marien menangis, Kak. Dia nanya soal Kakak. Dia khawatir... sudah beberapa hari Kakak nggak ada kabar." Sejenak, hening menyelimuti telepon itu. Kevin bisa mendengar tarikan napas Ken yang panjang, seolah menahan sesuatu. Akhirnya, suara Ken kembali terdengar, kali ini sedikit lebih tegas. "Bil

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN