"Kamu mau antar aku pakai apa? Sendirinya saja naik bus," ucap Dinara dengan ketus. Akumulasi rasa lelah akibat kejadian yang silih berganti terjadi sejak pagi sampai sekarang, membuat mood Dinara terjun bebas. Untung saja tadi Dinara sudah meluapkan setengah emosinya dengan menghajar pria tak tahu malu itu. Efeknya, pikiran Dinara merasa sedikit lebih ringan. Sedikit! "Woahh. Santai aja Mbak. Nggak usah pakai urat dan gas ngomongnya," sahut Reynold sembari mengangkat kedua tangannya. "Kalau lu jadi gua, apakah lu bisa sesantai ini," tanya Dinara dengan sarkas. Dia bahkan mengganti panggilan untuk menyebut dirinya dan Reynold. "Saya tahu apa yang kamu alami seharian ini pasti nggak mudah. Jadi wajar saja kalau lu sampai mengamuk hebat seperti tadi," ucap Reynold yang berusaha memilih