Dinara yang tidak siap tentu saja terkejut akan tarikan tangan yang semakin kuat menyeret langkahnya. Ringisan kesakitan tak lama keluar bibirnya, tapi tak ada yang dapat Dinara lakukan selain mengikuti langkah Narendra yang menunjukkan raut wajah penuh amarah. "Sakit Pak. Lepaskan tangan saya!" pekik Dinara dengan berteriak. Narendra terus menariknya hingga mereka berdua tiba di di parkiran mobil, pria itu akhirnya menghempaskan tangan Dinara dengan kuat. Andaikata Dinara tidak memiliki keseimbangan yang cukup bagus, mungkin saja wanita itu sudah jatuh terjungkal. "Kamu saya lepaskan sebentar saja dari pengawasan sudah berani bermain-main." Dinara terkesiap saat mendengar nada suara Narendra yang terdengar mengerikan itu. Di dalam hatinya Dinara bertanya kesalahan apa yang telah dia