"Astaghfirullah …," pekik keduanya. "Iyan, kamu apa-apaan?" tanya Hendrik sedikit berteriak. "Hendrik!" serunya. "Hendrik! Tolong aku, tolong aku! Bawa kabur Lena! Cepat! Sekarang! Agar Ratu ular ini tak membawanya pergi ke alamnya! Cepat! Kumohon!" "Iyan! Sadar! Lena sudah tiada! Kau jangan seperti ini!" "Tidak!! Lena masih ada! Lena masih hidup, Hendrik!" "Lihat ini! Aku rela mati demi Lena!" Iyan menunjukkan tangannya yang di sayat. "Ya Allah, darah!" pekik Bibi panik. "Bi, cepat ambil kotak p3k!" "Iyan, sini! Aku obati dulu!" "Tapi, kau janji akan menyelamatkan Lena, 'kan?" "I-iya! Aku janji!" Hendrik mendekati Iyan dan membersihkan luka-luka yang ada di tubuhnya. Menyedihkan sekali melihat sahabatnya yang dulu sombong sekarang tak berdaya seperti ini. "Cepat, Hendrik! Aku