Ambang Kehancuran

1914 Kata

Hidup itu hanya sekali, jangan pernah menyia-nyiakan kehidupan hanya karena hal bodoh atau sesuatu yang akan merugikan diri sendiri di kemudian hari nanti. Seperti Lena, yang tanpa bisa berpikir panjang berusaha untuk menarik perhatian dan simpati dari seorang pemuda. Pemuda yang tak pernah sekali pun melirik padanya, tak peduli padanya bahkan mungkin tak menganggapnya ada. Tapi, karena cintanya yang terlalu besar, ia justru mengambil akibat yang besar juga. Sayang sekali, sekolah tinggal dua bulan lulus tapi ia lebih dulu gugur karena kesalahan orang tuanya. Disaat semua orang sedang berlomba-lomba belajar untuk lulus dengan baik, Lena justru sudah tidur selamanya meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarganya. Banyak sekali pelajaran yang bisa diambil dari setiap masalah yang hadir.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN