"Rey, kau datang? Ya ampun, Nak! Lena sangat merindukanmu," ucapnya penuh harap. "Ya, aku datang untuk melihat proses kematian anak gadismu!!" "A-apa???" Rey berlalu meninggalkan Iyan yang terpaku dan terbengong karena ulahnya. Ia langsung tersadar dan mengejar Rey lalu mencekal tangannya. "Maksud kamu apa? Hah? Apa kamu tidak ada diajarkan sopan santun oleh orang tua!! Asal bicara saja seperti itu!!" Rey menepis kasar tangan Iyan dan membuat lelaki paruh baya itu tercengang. "Jangan pernah meragukan didikan orang tuaku!! Karena kedua orang tuaku, berhasil mendidik dengan baik!! Justru, yang harus dipertanyakan itu adalah didikan kalian!! Bagaimana didikan kalian terhadap anak gadis kalian? Hah?" "Bagaimana cara kalian menghadapi anak gadis kalian di saat sedang ada masalah? Sungguh