Jelita tidak dapat mengontrol emosinya sendiri. Batas sabarnya sudah sampai tahap maksimal, karena itu dia meledak. Sebenarnya semua itu di luar rencana Jelita, tapi dia tidak menyesal. Karena jika nantinya Jelita pergi meninggalkan semua orang dengan kekesalan yang tidak tersalurkan, mungkin itu akan mempengaruhi emosinya. Sekarang, Jelita merasa sangat lega. Nanti, saat wanita itu pergi, setidaknya baik keluarganya ataupun keluarga mertua dan suaminya tahu dimana letak kesalahan mereka. Penyesalan ini akan mereka tanggung selama bertahun-tahun. Sebab, Jelita berniat untuk tidak membiarkan mereka meminta maaf. Jelita tidak akan memberi mereka kesempatan untuk bicara dan menjelaskan. Jelita ingin meninggalkan rasa kesal dan penyesalan yang mendalam karena mereka tidak bisa meluruskan masa

