BAB 71. Mimpi Buruk Jelita

1918 Kata

Jelita berjalan di ruang tamu rumahnya tapi semua orang sepertinya tidak ada. Rumah itu sepi sekali sampai membuat Jelita tidak nyaman. Lalu dia mendengar suara tangisan, Jelita mengenal dengan jelas bahwa itu adalah suara tangisan Desita di kamarnya. "Ma, mama kenapa nangis?" Tanya Jelita tapi Desita tidak menjawab. Karena itu Jelita memberanikan diri untuk masuk ke dalam kamar dan betapa terkejutnya dia ketika melihat Desita duduk diantara semua anggota keluarga yang terbijir kaku. Bukan hanya Oliver yang memiliki luka tembak di kepala, tapi hampir semua orang memiliki luka itu. Jelita masih ingat tentang mimpi buruknya sebelumnya. Baju yang dikenakan Desita adalah baju yang wanita itu pakai ketika datang ke rumah Jelita untuk meminta maaf. Saat itu Desita hanya mengatakan bahwa Oliver

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN