Nabila tidak membuang waktu. Wanita itu bergerak cepat mendatangi kediaman Pramu Atmadja. Sambil menangis, Nabila menceritakan jika setelah dari tempat pesta, ia dan Sultan menghabiskan malam bersama, namun Sultan tidak mau bertanggung jawab. Cerita itu tentu saja membuat tidak hanya kedua orang tua Sultan yang marah, pun dengan Pramu Atmadja. Sultan adalah cucu kebanggaannya. Sebenarnya, Pramu tidak pernah mempermasalahkan Sultan tidur dengan siapapun perempuan di luar sana. Selama ini dia tidak pernah ambil pusing. Bagi Pramu, yang paling penting Sultan bisa bekerja sesuai harapannya. Namun, kali ini berbeda karena perempuan yang datang padanya dan menceritakan kebejatan cucu kesayangannya itu adalah Nabila. Bukan karena dia menyayangi Nabila. Sama sekali bukan. “Semua orang tahu ka