Bab 75.

1922 Kata

“Kamu sakit?” tanya Sultan seraya menghampiri Kansa yang sedang berbaring miring. Ibu Kansa baru saja keluar dari dalam kemar. Pria itu duduk di tepi ranjang. Menatap Kansa dengan sepasang alis berkerut. “Mau aku panggilkan dokter ke sini?” “Tidak perlu. Aku cuma masuk angin. Tadi sudah dikerok ibu, sekarang aku mau istirahat. Nanti juga baik sendiri.” Kansa menjawab cukup panjang. Gadis itu kemudian menutup mata. Entah mengapa ia merasakan tubuhnya tidak nyaman. Mungkinkah karena ia terlalu emosi tadi? Sehingga tubuhnya ikut merespon? Kansa menekan katupan rahangnya saat merasakan telapak tangan di keningnya. Gadis itu bertahan menutup sepasang matanya. Dia sangat kecewa dengan Sultan dan keluarga pria itu. Tidak hanya kecewa, sebenarnya ia sangat marah. “Kamu demam. Aku panggil dok—”

Cerita bagus bermula dari sini

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN