"Kamu bingung, ya, mau jawab apa? Sebab kamu tidak pernah mengalami apa yang aku alami," kata Bu Melinda lagi tanpa memandangku. Justru Mas Ilham dan Pak Alex yang menatapku. Abian sudah tidur di pangkuanku. Dengan di bantu Mas Ilham, Abian kupindahkan ke stroller-nya. Bu Melinda menatap lurus ke dinding kaca, yang menampakkan pemandangan taman di hadapan kami. Aku sendiri tidak tahu harus bilang apa. Kami tidak pernah berbincang banyak hal sebelumnya. Dia juga tidak tahu. Bahwa aku telah melewati peristiwa itu. Fase yang sulit. Dan permasalahan Bu Melinda malah lebih rumit. "Vi." "Ya, Kak." "Apa kamu akan memaafkan suami yang punya anak dengan perempuan lain?" "Enggak, Kak," jawabku spontan. Namun aku sudah tahu, masalah Bu Melinda dan Pak Petra tidah sesederhana itu. "Tapi mas