Part 104 Pria Masa Lalu

1966 Kata

Aku menggeliat sebentar di pagi yang dingin. Malas untuk bangun. Kepulangan kami dari liburan sudah berlalu hampir dua Minggu. Mas Ilham hanya istirahat sehari saja kemudian sibuk dengan pekerjaannya. Dalam waktu lima belas hari ini, sudah berapa kali saja Mas Ilham pergi ke kota untuk meeting. Bertemu supplier, urusan dengan Pak Petra, dan beberapa hal lain. Meski perginya dengan sopir, tetap saja melelahkan. Punya waktu untuk aku dan Abian hanya malam saja. Itu pun dia masuk kamar saat Abian sudah tidur. Kantornya memang dekat, tapi aku tidak akan datang menemuinya kalau jam kerja. Baru kali ini aku melihat secara langsung kesibukannya mengurus kerjaan. Aku tidak berani menganggunya, meski cuman sekedar curhat tentang kerinduanku pada Syifa. Walaupun diam, aku yakin dia pun merasaka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN