Part 103 Butuh Pengakuan

1075 Kata

Petra's POV Bukannya aku meragukan ketulusan Melinda dalam merawat Exel. Dia juga paham bagaimana aku merengkuh Rama, mencintai putra sulungku seperti darah dagingku sendiri. Namun, nyamankah Exel bersama kami. Jauh dari mamanya. Sebab dia akan memulai semuanya setelah dia paham dan cukup tahu bahwa Melinda bukan Mama kandungnya. Sanggupkah dia berpisah dengan Winda? "Bang." "Ya, Sayang." "Rama telah tahu semuanya. Tadi malam dia cerita padaku." Aku terkejut. Kurenggangkan pelukan dan menatap Melinda. "Dia tahu sendiri. Dia sudah dewasa untuk peka terhadap permasalahan orang tuanya." Kukecup kening Melinda, kemudian aku melangkah cepat keluar kamar. Menaiki tangga untuk ke kamar Rama. Kamarnya saja yang ada di lantai dua. Kudorong pintu perlahan. Remaja kecil yang duduk di bangku

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN